Isteri ku punya teman yang bernama Ena.
Ena adalah seorang janda yang masih muda belia yang sudah ku anggap
seperti adikku sendiri. Ena anaknya cantik, manis, dan yang pasti
toketnya pas untuk tangan yang pengen remes toketnya yang imut itu.
Singkatnya, Ena manis, kulitnya bersih kuning langsat. Aku dan isteriku
hanya tinggal berdua saja dirumah di salah satu kota di RIAU. Sebelum
berpacaran dengan Edi, Ena dulunya sering tidur di rumah ku, Boleh
dikatakan rumah kami sudah diangapnya seperti rumahnya sendiri.
Sampai-sampai kalau Ena nginap dirumahku, kami selalu tidur bertiga di
kamar dalam satu kasur. Isteri ku Sediktipun tak pernah menaruh rasa
cemburu terhadap aku dengan Ena. Sangking percayanya, jika pagi isteriku
keluar rumah mencari sarapan, aku dan Ena yang dalam keadaan tidur
sering di tinggalkan berduaan saja.
Terus terang, dari kecantikan dan
penampilan Ena yang seksi, ditambah lagi karena aku sering melihat Ena
yang tertidur diatas kasurku hanya menggunakan celana pendek dan kaos
t-shirt tipis yang tersingkap, bahkan aku sering mendapat kesempatan
melihat sealakangan nya yang terbuka dari celah celana pendeknya yang
tersingkap saat Ena sedang tidur, trus di tambah lagi dengan sikap ema
yang juga sering seakan memancingku. Tentunya sebagai lelaki normal
nafsu kelelakian ku jadi tidak terkontrol hingga memuncak. Demi dapat
memuaskan hasrat setan ku yang pingin sekali merasakan bagaimana rasanya
ML dengan Ena. . Waktu itu persisnya malam Senin, bulan agustus tahun
2010, tgl nya aku lupa. Tepat sekitar pukul 22.15 Wib, terdengar pintu
rumah kami seperti ada yang mengetok. Saat pintu kubuka dan kulihat
ternyata yang datang Ena bersama Edi pacar barunya.
Ketika mereka ku suruh masuk, Ena pun
langsung menyakan isteriku. “ Mana Bety bang” ujarnya menanyakan
isteriku “tuh dibelakang lagi goreng kerupuk” jawabku. Melihat Ena yang
langsung saja berlalu meninggalkan Edi pacar nya, aku pun mempersilahkan
Edi untuk duduk di kursi yang berada di ruangan tengah di mana aku
sedang menonton tv. Hingga akhirnya terlibat perbincangan ku dangan Edi.
Tak terasa hampir satu jam kami berbincang, kulihat sambil berkata Edi
seperti sedang melihat jam yang ada di tangan kirinya “Wahh ternyata
udah larut malam” ketus Edi. “ Emangnya udah jam berpa Di?” tanyaku
balik. Ternyata tak terasa jam sudah menunjukan hampir pulkul 12.00
malam. Setelah tau udah tengah malam, Edi pun bergegas bangun dari
tempat duduknya. “Nanti ajalah pulangnya Di” kataku, “ G enak bang, ini
udah malam saya harus pamt” ujar Edi sembari langsung melangkah mau
keluar.
“ Na… ni Edi mau pulang” kataku
membritahu Ena, “ Iya bang… ini aku kedepan” ujar Ena cepat-cepat sambil
berlari kecil dari arah dapur keluar. Karena ku pikri Ena juga pulang
bersama Edi, akhirnya akupun keluar untuk mengunci pintu rumah. Namun
baru saja aku melangkah hendak kedepan, aku kaget. diruangan tengah
dikursi tamu rumah ku, aku melihat sebuah pertunjukan adegan panas
antara Ena dengan pacarnya sedang berciuman. Takut ketahuan aku pun
langsung balik kanan, hingga tak lama kemudian setelah tedengar bunyi
sepeda motor Edi pergi, akupun kembali keluar untuk mengunci pintu.
Namun apa yang kulihat ternyata Ena tidak ikut. “Tak ikut Adi Na ?”
tanyakua pada Ena. “ Tidak bang, malam ini aku nginap disini aja, kan
udah lama juga aku tak nginap disini” ujar Ena. “Ya udah, udah di kunci G
pitunya” tanyaku pada Ena. “Udah bang” ujarnya menjawab.
Sudah tak merasa canggung lagi, kulihat Ena pun langsung masuk kekamar tidur ku dan akupun melangkah kedapur untuk mencari isteriku namun kulihat isteriku tidak ada lagi didapur. Karena penasaran akhirnya akupun melangkah menuju kamar. dari pintu kamar yang sedikit terbuka kulihat ternyata isteriku sudah terbaring dan tertidur pulas di kasur. “Aneh…..tadi kulihat Ena masuk kekamr ini tapi koq G ada ya” gumam ku dalam hati sambil membuka pintu serdikit lebih lebar. Tapi apa yang ku dapati…… Aku melihat saat itu Ena dalam keadaan setengah Bugil sedang mengganti pakaian nya. “ Woww…. “ Kataku dalam hati. Aku terpana melihat keseksian tubuhnya, jantung ku pun berdegub kencang, tak sekedip pun kusia-siakan pandangan ku untuk melihat tubuh Ena saat itu. Takut diketahui Ena, saat ku lihat Ena siap berganti pakaian dan sepertinya mau melangkah keluar.
Sudah tak merasa canggung lagi, kulihat Ena pun langsung masuk kekamar tidur ku dan akupun melangkah kedapur untuk mencari isteriku namun kulihat isteriku tidak ada lagi didapur. Karena penasaran akhirnya akupun melangkah menuju kamar. dari pintu kamar yang sedikit terbuka kulihat ternyata isteriku sudah terbaring dan tertidur pulas di kasur. “Aneh…..tadi kulihat Ena masuk kekamr ini tapi koq G ada ya” gumam ku dalam hati sambil membuka pintu serdikit lebih lebar. Tapi apa yang ku dapati…… Aku melihat saat itu Ena dalam keadaan setengah Bugil sedang mengganti pakaian nya. “ Woww…. “ Kataku dalam hati. Aku terpana melihat keseksian tubuhnya, jantung ku pun berdegub kencang, tak sekedip pun kusia-siakan pandangan ku untuk melihat tubuh Ena saat itu. Takut diketahui Ena, saat ku lihat Ena siap berganti pakaian dan sepertinya mau melangkah keluar.
Aku pun bergegas kembali keruangan
tengah langsung aku duduk dilantai sambil pura-pura sedang menonton tv
Untungnya cepat, karena tak lama setelah itu kulihat Ena keluar dari
kamar, “kalau tidak bisa malu aku jika dia tau perbuatan ku tadi” uajar
ku dalam hati. Entah apa yang sedang di buat Ena di dapur, saat itu yang
terdengar hanya bunyi sendok beradu dengan gelas” Tak lama Ena muncul,
“Abang mau minum teh ya?” Tanya Ena pada ku. “Terserah Ena ajalah”
jawabku. “Ya udah, klu gitu abang minum teh aja ya?” tanyanya lagi
sambil menaruh teh yang di buatnya di atas meja buatku, “Maksih ya”
jawabku sambil memperhatikan belahan dada Ena yang membungkal tepat tak
jauh di depan ku saat dia menghidangkan teh itu. Sesekali kulirik betis
Ena yang mulus sambil ku telan ludahku, karena terpesona melihat betis
Ena yang mulus bersih yang hanya mengenakan celana pendek.
Itulah sikap Ena, dia selalu saja
seperti sengaja menggodaku dengan cara nya yang selalu bolak balik di
hadapanku yang menurut ku itu hanyalah akal-akalan nya mencari
perhatianku. Meskipun demikian, di depan Ena aku selalu menjaga sikapku
yg seakan tak pengaruh dgn tingkahnya itu, padahal kalau pas lagi
suasananya seperti itu, jantung ku selalu berdegub tak keruan. Seperti
biasanya malam itu tidak ada apapun yang terjadi. Setelah hampir setelah
satu jam Ena masuk ke kamar, matakupun terasa mengantuk, dan aku pun
memilih untuk masuk juga kekamar untuk tidur. Saat aku masuk kamar,
sebelum baring di sebelah isteriku aku kembali dapat tontonan vulgar. Ku
tatap Ena yang sudah tertidur dengan posisi membelakakngi isteriku.
Saking pendek celana nya, pantat nya yang montok dan mulus itu dapat
kulihat dengan jelas sekali. Terbayangkan dibenak ku saat itu, aku
menyetubuhi Ena ala Doggie.
“Pasti nikmat sekali” gerutu ku. Sambil
aku terbaring tepat di sebelah isteriku, kupejamkan mataku. Sambil
kuberhayal akhirnya akupun teridur. Rasanya baru aja tidur tau-tau aku
dibangunkan, namun saat aku sadar dan membuka mataku, kulihat ternyata
waktu itu jam sedang telah menunjukan pukul 05.00 Wib pagi. Melihat mata
ku terbuka, isteriku pun berkata, Bang… “Aku pergi kerumah ibu dulu
ya?”Aku mau nemani ibu masak untuk kenduri nanti senja” ujar isteriku.
Aku yg masih mengantuk langsung menjawab “ya udah, pergilah” ujarku.
“Nanti sampaikan juga sama Ena ya bang” ujar isteriku menitip pesan
padaku. “Ya…ya…” jawabku. Tak lama setelah kudengar suara pintu di tutup
yang aku tau isteriku sudah pergi. Namun setelah ku toleh kesamping
ternyata aku baru sadar bahwa ada Ena di sampingku. Otak ku yang memang
sudah kotor, membuat mata ku jadi segar dan memilih untuk bangun dan
bergegas kekamar madi untuk mengggosok gigiku.
Saat aku kembali kekamar dan hendak
berbaring lagi, kulihat Ena pun terjaga dan bangun dari tempat tidur.
Serupa dengan apa yang ku lakukan, Ena pun langsung menuju kamar mandi
dan tak lama setelah itu dia kembali lagi kekamar. Seperti tak ada
kejadian, Tanpa banyak bertanya Ena pun kembali berbaring dikasur tepat
disebelahku. “Ini kesempatan baik, aku harus dapat mengolah Ena” tutur
ku dalam Hati. Entah Ena sudah kembali tertidur atau tidak, dengan
posisinya yang membelakangiku, akupun langsung memulai aksiku, pertama
kukumpulkan keberanian untuk mulai dengan dengan tangan gemetar aku
berpura-pura bahwa aku sedang teridur tanpa sengaja memeluk Ena dari
belakang. Awalnya aku gugup sekali, tapi kapan lagi ada kesempatan
seperti ini, pikirku. Dengan perasaan yang sangat gugup aku mencoba
memberanikan diri untuk pura-pura tak sadar telah memeluknya. Saat
tangan ku sudah mulai medarat di pinggang nya (Posisi memeluknya dari
belakang), aku sama sekali tak merasakan berontakan dari nya.
aku tak peduli dia tertidur atau pura2,
kali ini aku bukan hanya meletakan tangan ku di tubuhnya saja, tapi
tangan ku sudah mulai mencari dan mulai raba2 dadanya yang masih dalam
bungkus bajunyanya, tepat dibagian buah dadanya. Karena Ena masih diam
juga, akhirnya aku mencoba untuk lebih berani dengan memasukan tangan ku
kedalam baju nya untuk mencari dan meremas susunya yg sdh lama aku
idamkan. Hanya dalam waktu singkat aku berhasil membuka penyangkut Bra
nya hingga Branya dapat kutanggalkan. Sempat curiga di benak ku, bahwa
sebenarnya Ena hanya pura-pura tidur. saya penasaran… Karena saat ku
mainkan pentlil susunya, meski samar2, ku dengar desahan ema keluar dari
birbinya. Nafsuku yang semakin mebeludak membuatku semakin berani dan
tak terkendali, hingga Saat tubuhnya nya berbalik menghadapku yg ada di
benak ku saat itu “aku ingin sekali melumat bibirnya”. Sejenak aku tatap
wajahnya dari dekat, dan aku akui ternyata Ena memang cantik.
Tanpa berpikir panjang dan ragu-ragu
lagi aku mulai isep mulutnya.. dan ia bergerak pelan..aku
kaget..kemudian aku lepas ciuman ku… Ena tampak tertidur lagi. trus aku
cium lagi bibirnya sambil tangan aku membelai-belai teteknya masih dalam
bungkus bajunya… Aku jadi penasaran., ia betul2 tidur atau tidak..Aku
takut juga.. dengan jantung yang berdegub semakin kencang lantaran
gugup, dengan nekatnya akupun langsung melumat bibir Ena. Kukecup bibir
Ena perlahan… “Oh… “ kutarik napasku dan sejenak kurasakan aroma napas
Ena “sdh lama aku menantikan kesempatan seperti ini” tukas klu dalam
hati. Saat ku coba menjilati bibir nya, teryata barulah aku tau bahwa
ternyata Ena hanya pura-pura tidur. Entah mungkin sdh terangsang dengan
rangsangan ku, aku kaget setengah mati ternyata bibirku pun dilumat nya.
“Abang nakal….” Bisiknya sambil mendesah ditelingaku. “My God…….semoga
saja ini bukan mimpi” Ragu bercampur rasa tidak percaya dalam hati,
akupun mulai memasukan lidah ku kemulutnya.
Dalam keadaan yang masih gugup bercampur
nafsu dan rasa tidak percaya, sambil terus kulumat bibrinya, akupun
mulai menikmati kedua payudara Ena dengan kedua tanganku. Perlahan
tetapi pasti kujelajahi kedua bukit kembar yang untuk pertama kalinya
kudapati tanpa sebuah perjuangan yang berarti. Semakin lama aku
permainkan dengan sekali dua kali kucubit putingnya yang menonjol
menantang, mengalunlah suara yang terengah-engah, “Oohh.. Bannng..
ohhkh.. aku juga sudah lama penegen gini sama abang..” dan suara itu,
ya.. suara itu membangkitkan kemaluanku dengan cepat tegak berdiri dan
sialan! Ena menyadari itu… Diam-diam kurasakan tangan Ena ternyata sudah
berada di balik celana jeans ku meremas-remas jakar ku. Sungguh aku
terbuai oleh sentuhan tangan Ena yang memain-mainkan kontolku. Sesekali
tangannya juga meremas buah jakarku, pelan tapi pasti. Entah setan apa
yang telah merasuk, tanpa permisi tiba-tiba Ena melorotkan celana
Jeans-ku hingga CD-ku sampai aku benar-benar bugil “Wow.. Bang, punya
abang sudah minta segera diberi sentuhan nih.. woowww.. kontol abang
bengkok..
bisa masuk nggak ya? Ohhkh….” Jujur saja
sebenarnya kontolku tidaklah istimewa, batangnya bengkok dan
diameternya lumayan. Aku sempat ragu juga apa bisa memuaskan Ena, maklum
ini pengalaman pertamaku dgn nya. Sambil terus kami berciuman, perlahan
tanganku juga mencoba melorotkan celana pendek yang masih dikenakan
Ena. Buset! Ternyata Ena sudah tidak pakai CD sehingga hanya dalam
hitungan detik dan sebelah tangan saja aku sudah dapat membuat nya
bugil. Tanpa ragu-ragu akupun langsung mengubah posisi dengan membalikan
tubuh Ena hingga posisi ku sekarang berada diatas tubuhnya. Sebelum
mulai kuserang bagian bawahnya, aku kembali melumat bibir Ena dengan
penuh mesranya. Ternyata apa yang kuperbuat tak dpt ditahan oleh Ena,
Ena tiba-tiba saja bangun. Dengan posisi setengah berjongkok Ena berdiri
sambil menarik tanganku, memberi tanda agar aku juga melakukan posisi
yang sama dengan nya. Dalam keadaan sama-sama setengah jongkok saling
berhadapan kami kembali saling berciuman semakin liar dan saling kami
memainkan kemaluan satu sama lain.
Puas dengan gaya itu, Aku turun dari
ranjang dan meminta ema juga turun. Saat kami telah sama-sama sudah
saling berdiri dan berhadapan tanpa di instruksi Ena langsung mengambil
posisi jongkok sambil mengarahkan kontol ku yang dari tadi digenggamnya
kearah mulutnya. Perlahan tapi pasti, Ena mulai mengulum dan
memain-mainkan kontolku dengan lidahnya. Ena, hisap sayang…” bisikku
pelan. Sudah lama aku ingin sekali merasakan sentuhan bibir Ena yang
sangat seksi itu menelan kontolku kedalam mulutnya. Sesekali aku
tersentak menarik pantat ku kebelakang saat merasakan ngilu ketika Ena
menjilati lubang kontolku. “Enak ma……OooooKkhhhh……Terus…!!” Tak tahaan
dengan permainan Ena, aku pun menarik tangan nya meminta nya berdiri dan
menyudahi hisapan kontolku dimulutnya. Tepat di tepi ranjang aku
baringkan Ena di kasur dengan posisi tengkurap dan sedikit ku ganjal
bagian perut nya dengan bantal, dan dengan posisi kakinya melipat diatas
ranjang, hingga terlihat lah menyembul vagina Ena yang terlihat baru
habis dicukur bak sebuah apam yang menantang di bawah anusnya.
Perlahan ku dekatkan wajahku diantara
belahan pantat Ena, tercium di hidung ku aroma vagina nya yang semakin
memacu adrenalinku untuk menikmati vagina Ena. Saat wajahku semakin
mendekat di belahan pantatnya, pertama aku mulai menjilati anusnnya,
dengan lahap ku jilat lubang anusnya hingga bibir vagina nya yg tampak
kecoklatan itu, “Bannnng………….. Enak bang…” Owhhhh…..” desahEn semakin
membuat nafsuku terbakar mendengar erangan kenikmatan yang dirasakannya.
Saat ku coba menusukan lidahku keliang vaginanya, Ena sesaat tersentak
mengankat pantatnya, seakan ingin menelan seluruh lidahku agar masuk
lebih dalam lagi kaedalam liang vaginanya yang sudah basah membecek “
Udah bang……sekarang masukin bang….” Pinta Ena merangsang. Sudah seperti
layaknya suami dan istri, kami seakan lupa dengan segalanya, Aku yang
juga sudah tak tahan lagi, dan segera berdiri sambil menuntun kontol ku
ke bibir vagina nya, sebelumnya kutusukkan kontol ku ke bibir vaginanya
ku oles-oleskan dulu kepala kontolku di bibir lubang vaginanya yang
basah itu.
Ena yg memang nafsunya sudah memuncak,
dengan sigap tangan nya merampas kontol untuk menuntun ke vaginanya.
“Masukkan bang…. Tekan sekarang bang” sambil dia meletak kan kepala
kontolku tepat di bibir kelentitnya yang kecoklatan itu sambil ia
mengangkat pantatnya sedikit lebih tinggi hingga agak menungging karena
tak sabar lagi. Dengan perlahan kutekan kontol ku di bibir vaginanya,
jelas sekali terlihat kepala jakar ku saat itu menyeruak masuk dibelahan
bibir vagnina Ena yang sudah sangat basah, Tanpa waktu yang lama
kontolku berhasil kutanamkan seluruhnya kedalam lubang vagina Ena
“Ooooohhhh…. Baaang…. Tekan lagi bang,,,,“ pinta Ena mulai meracau.
“sejenak kuterdiam merasakan kontolku hangat di dalam memeknya. Dengan
perlahan aku pun mulai menggenjot memek Ena yang basah. Kunaikan sebelah
kaki kiriku katas ranjang sambil kedua tangan ku berpegang pada pinggul
Ena yang posisinya sedikit menungging, sambil aku mulai menarik dan
kembali memasukan kontol ku pelan hingga pada tempo yang sedikit
kencang.
Ploook!….Pleek!…… “Bang…enak bang…..
erang Ena merasakan kenikmatan sambil dia menggoyangkan pantantnya
seperti lagi ngebor. “Ooooowh… Erangan nikmat kami berdua, terdengar
sangat romantis saat itu. “memek Ena ternyata masih sempit….mgkn karena
lama tak dijejal dengan kontol” Gerutuku sambil menarik keluar kontolku
dari lubang vaginanya. “Kenapa di cabut bang? Tanya Ena padaku. “ Ena
berdirilah” Ujarkan menjawab, sambil ku tarik tangan nya. Dalam posisi
berdiri dan saling berhadapan, tanpa aba-aba kami pun kembali berciuman
dan saling melumat bibir satu sama lain. Dengan penuh nafsunya aku
julurkan lidahku kedalam mulutnya, sambil kedua tanganku meremas-remas
pantat Ena, dia pun sayik mengocok kontolku dengan tangannya. “Bang…..
masukin lagi ya” pinta Ena dengan penuh manja sambil menggenggam
kontolku mengarahkan ke bibir vaginanya yang semakin basah. “iya”
bisikku pelan ditelinganya. Tanpa buang waktu lagi, sambil kuangkat
sebelah kakinya keatas kasur aku kutekan pantatku kembali hingga seluruh
kontolku pun masuk kedalam liang vaginanya yang sudah banjir.
Hangat sekali rasanya kontolku didalam
lubang vaginanya. Hampir 20 menit kami main dalam posisi berdiri sambil
saling terus berciuman. Seperi diringi irama, aku terus menggenjot
mengeluar masukan kontolku kedalam liang vagina Ena, Ena pun terus
merintih ke enakan sambil terus menggoyangkan pantatnya seperti inul
yang lagi ngebor. Sesekali juga kujilati leher ema hingga sisi
telinganya, kurasakan di mulutku terasa agak asin oleh keringat Ena.
“Capek bang…….. kita ganti posisi yok” Pintanya manja. “Boleh…” jawabku
sambil menarik kontolku keluar dari vaginanya. “ Sebentar ya….” Kata ku
sambil meraih handuk yang tergantung di dinding pintu sambil melihat
tubuhku dan tubuh Ena serta rambutnya yang basah oleh keringat seperti
baru habis mandi. Dengan mesra saat ku usap handuk di rambut dan ku lap
seluruh tubuhnya yang basah oleh keringat, Ena pun terus saja
memain-mainkan kontolku. “ sini aku lap kan juga tubuh abang” ujar Ena
menarik handuk yang ada ditanganku. Sambil matanya sesekali menatap
wajahku, ema pun ganti mengelapkan tubuh ku dengan handuk yang tadi
kugunakan untuk mengeringkan keringat di tubuhnya.
Sambil melemparkan handuk yang ada di
tangannya, tanpa aba-aba Ena langsung naik keatas ranjang sambil tangan
nya menarik tanganku seraya memintaku mengikuti nya. Entah apa
maksudnya, kulihat ema maraih dua buah bantal lalu meletakkan bantal
tersebut berlapis dua tepat di sisi ranjang yang menempel dinding. “Gaya
apa ni ya?” gerutuku bertanya dalam hati. Belum habis pertanyaanku
tadi, kulihat Ena langsung duduk di atas bantal tadi sambil
membentangkan kedua kakinya mengahadapku. “ Ooohh… dia mau main posisi
duduk” jawabku sendiri dalam hati sambil ku terpegun seakan masih tidak
percaya dengan apa yang kualami, kulihat vagina Ena yang berwarna
kecoklatan tanpa bulu itu tanpak jelas seakan menunggu kehadiran
kontolku. “ Sini lah bang….” Pinta Ena. “ Eh, i iya” jawabku
terbata-bata. Dengan poisi yang di inginkan Ena terpaksa aku pun
mendekati nya dengan setengah jongkok, berdiri hanya dengan lutut dengan
kaki ku melipat aku pun mendekati tubuh Ena.
Baru saja aku mendekat, dengan ganasnya
ema langsung menarik leherku dan langsung mencium dan melumati bibirku.
“Ooh… kami kembali terbuai” Sambil saling berciuman, aku memain-mainkan
bibir vaginanya, Ena pun asyik mengocok-ngocok kontolku. Puas berciuman,
kulihat Ena menatap ku. “ Kenapa Yang…?” Tanyaku padanya. Sambil
menggeleng-gelengkan kepalanya seraya menjawab pertanyaanku, tanpa
kata-kata kulihat wajahnya tersenyum sambil tangannya menarik kontolku
yang kini sudah berada dibibir vaginanya. “Oh…” jawabku dalam hati yang
mengerti apa yang dimaukan Ena. Dengan perlahan aku mulai kembali
menusukan kontolku ke dalam vagina Ena, perlahan tapi pasti akhirnya
seluruh batang penisku kembali menyeruak masuk tertanam seluruhnya di
liang vaginanya. Sambil kembali ku goyang maju mundur pantatku agar
penisku keluar masuk menancap memek Ena, pantat emapun terus bergoyang
mengimbangi goyangan ku. Dalam posisi berduduk, aku merasakan kontolku
hangat menyentuh diding vagina eEna.
Sambil saling memeluk kami terus saling
berciuman dengan penuh lembutnya dan terus salinng bergoyang,
“Baaaaang…..!!!” tiba-tiba kurasakan tangan Ena saat itu erat
mencengkram bahu ku seraya semakin mempercepat goyangan ngebornya
mempelintir kontolku yang keluar masuk menancap liang vaginanya.
“Akuuu…. Maauuu, Ooohhhhh………!!!” teriak Ena yang ternyata sudah mencapai
klimaks. “Abang sedikit lagi ni….!!” Jawabku sambil juga mempercepat
goyangan pantatku maju mundur, kurasakan kontol ku hangat terendam oleh
air kepuasan yang keluar dari rahim nya “ooooohhhhhh….!!” Teriak ku
membalas rintihan Ena dengan memeluknya semakin erat menancapkan
kontolku dan menenkan nya kuat. Croooot..crooot..!! air maniku pun
tumpah membanjiri vagina ema. “Abang….. Tekan lebih kuat lagi!! Pinta
Ena sambil memeluku dan menekan pantat ku seakan hendak menelan kontol
ku dengan vaginanya. Cukup lama kami terdiam dalam posisi saling
berpelukan merasakan nikmatnya detik-detik akhir dari permainan kami.
Sebelum melepaskan kontolku dari
vaginanya, masih dalam posisi berpelukan kami kembali Saling berciuman,
perlahan dengan mesranya, hingga saat aku hendak mencabut kemaluanku
dari vaginanya, ku kecup kening Ena lalu kubisikan ditelinganya “Kita
istirahat yok” ajak ku sambil merebahkan tubuhnya diatas kasur. Seakan
tak mau terpisahkan, dalam kedaan terbaring ema langsung bangkit dan
langsung merebahkan tubuhnya tepat diatas tubuhku “ini hanya rahasia
kita berdua ya bang” ucap Ena sambil kurasakan tangan Ena yang
mengusap-usap kemaluanku yang sudah lemas terkulai. “Iya, ini Cuma
rahasia kita” jawabku sambil membelai rambutnya dengan penuh mesra, yang
seakan kami saat itu adalah sepasang kekasih yang saling menyinta.
“Eh.. jangan tidur dulu” ucapku sadar bahwa hari pun sudah siang. “iya
ya bang…. Aku mandi dulu ya” Jawab Ena seakan mengerti apa maksudku yang
takut kalau tiba-tiba nanti isteriku datang. Usai Mandi, seperti
layaknya sepasang suami isteri, tak seperti biasanya kali ini tanpa
malu-malu kulihat Ena santai saja berbugil ria didepanku melepaskan
handuknya ketika hendak berpakaian.
Selesai mengenakan pakaian nya, Ena
langsung mendekati dan langsung mencium keningku. Karena memang posisiku
masih dalam keadaan telanjang, dangan santai pula tangan Ena pun
membelai-belai kemaluanku yang terkulai lemas. “Woowww… dia bangun
lagi!!” Teriak Ena mengejutkan ku sambil kulihat wajahnya mendekati
kontolku yang kembali keras menegang. “Sayang… sudah duyu ya… “ujarnya
manja. “Tanggung jawab dong” ucapku selamba mennyinggungnya. “Aku pulang
dulu, ntar klu memang si dia tidak pulang abang telpn aja aku” ujarnya .
“Dedek sabar ya” cumbunya seakan mengajak kontolku yang ada ditangan
nya berbicara. “Ya udah” jawabku seakan kesal. “Daaaaghhhh…” tukas nya
sambil melambai “Mmmuachh….” Seraya Ena ber KissbBy kearahku sambil
tersenyum berjalan keluar dari kamar berlalu meninggalkan ku. Setelah
itu aku pun teridur pulas. Nah… sejak hari itu, setiap ada kesempatan
kami selalu melakukan hubungan sex. Terkadang kalu dia lagi sendiri
dirumahnya, dia menelponku dan kamipun melakukan hubungan sex.
Dirumahnya.
Sekian lama hubungan kami, aku dengan
isteriku, Ena dengan pacarnya baik-baik saja. Bahkan, hingga kini
hubungan intim kami masih terjaga kerahasiaan nya alias tidak ada
siapapun yang tau.
1 komentar:
Poto itil bau kencur
Rumus rahasia fajar pakong
Gambar meremas payudara
cerita seks korea
Cerita seks emma waroka
dientot mahluk halus
abg ngangkang serba menarik
youtube kartika putri bugil
cewe imut kontol cerita tante
foto bianca liza yg lg bugil
Guruku sangek
Foto gadis cina keenakan dientot
nocan cewek bispak
poto bugil artis jadul
Galeri pantat wanita arab nungging basah
Koleksi foto pantat lagi di entot
kumpulan video ngintip ibu mandi
main anak cikgu
foto bugil wanita nepal
ngintip toket gadis belia
Wapdam vagina anak sd
xxx film adegan panas uli auliani
xxx_ok
tante cantik meki mulus
terry putri upskirt
Hollywood movie taryan and jangal in hindi 3gp video
cerita panas stw berjilbab
foto bokong gede indonesia
anak bersetubuh dengan papa tiri3gp
Birahi jilbab
stadion gede bage bandung
www.gambas abg insan gif
venera prime 901 baterai
Wleke widowati hots bugil
tkw bondet vd arab 3jp
Posting Komentar