Cerita Dewasa Terbaru 2013
" Ah, lega rasanya, setelah hampir setahun penuh berkutat dengan pelajaran, akhirnya aku dapat menyelesaikan Ujian Akhir Sekolahku dengan baik,yah walau pun aku tak berani menjamin aku dapat nilai tinggi pada ujian itu, yang penting semua telah berlalu dan aku sekarang bebas. Nafsuku juga sudah tak tertahankan lagi, selesai ujian aku langsung mencari "istri-istriku" tapi mereka semua hilang entah kemana, katanya sih pergi hura-hura, bahkan Putri, yang biasanya tak pernah menolak pun, dengan memelas mengatakan malam ini ia tak bisa karena besok harus pergi ke luar kota utuk mendaftar di universitas.
"Ya sudahlah" batin ku dalam hati, dan aku sangat bersyukur saat
teman-teman kostku yang umumnya sudah kuliah mengajak hang out di kafe
sambil nonton live band. Tak apalah, toh aku sudah lama tidak jalan
bareng mereka, maklum, semenjak nilai kelulusan UAN dipertinggi, aku
seketika jadi kutu buku yang terus belajar.
Akhirnya dengan sedikit malas-malasan aku mandi, berpakaian seadanya
lalu pamit pada Ibu kost yang masih saudara jauhku, lalu tanpa terasa,
akibat obrolan akrab yang rileks, akhirnya kami sudah mengambil
tempat di salah satu meja di kafe tersebut. Aku masih sangat asing
dengan kafe tersebut, karena mamang baru saja dibuka sewaktu aku
sedang berkutat dengan soal-soal.
Waktu terus bejalan, sampai tak terasa kami sudah duduk selama 2 jam
di kafe itu, dan karena ini bukan malam minggu, kafe tersebut sudah
lumayan sepi, dan kami sadari hanya kamilah saat itu yang masih
menyandang status remaja, selain musisi band kafe tentunya. Lainnya
merupakan orang kantoran yang sedang bersantai sehabis lembur,
beberapa pasangan, yang semuanya berusia jauh diatas ku.
Tiba-tiba seorang pelayan kafe menghampiriku, dengan setengah bebisik ia menyampaikan sebuah pesan untukku
"Permisi mas, ini ada titipan" ujarnya sambil menyerahkan secarik kertas padaku
"Dari siapa mbak?"
"Maaf, dia menolak untuk diberitahu" jawab pelayan tersebut yang membuatku semakin penasaran, langsung saja aku buka memo itu
"MISCALL KE NO INI DONG 081********"
Seketika dahiku mengerut membaca memo itu, lalu karena penasaran aku
langsung menghubungi nomor itu, setelah tersambung dan saat aku hendak
bertanya siapa disana, tiba-tiba dia menutup teleponnya. Penasaran
aku mencoba menghubungi kembali, namun yang ada hubungan diputuskan
sebelum tersambung.
Setengan jengkel aku memasukkan hpku ke saku kembali, lalu kembali
tenggelam dalam cerita seru teman-temanku, yang ternyata tidak tahu
kejadian barusan. Sedang asik-asiknya bercanda, tiba-tiba hpku
berdering, lalu dengan segera aku melihat ke panel untuk mengetahui
siapa yang menelepon, ternyata nomor yang tadi.
"Hallo"
"Hai, sori yah mengganggu, tapi boleh kenalan ga`?"
"Ya boleh saja, tapi kamu dimana?"
"Lihat saja kearah jam 4" lalu dengan refleks aku berbalik dan menemukan sesosok wanita sedang melambai kearahku.
"Kesini dong"
Langsung saja aku mencuil lengan temanku dan mengatakan aku ingin ke
toilet, dan akupun berjalan menuju wanita itu,dia mengenakan baju
coklat dengan pundak terbuka serta celana jins dan tak pakai lama aku
ketahui namanya ternyata Linda, dan yang membuat aku terkejuta adalah
umurnya ternyata sudah mencapai 34, padahal dari tadi aku menyangka
paling banyak dia berumur 25 tahun, cantik, menarik, dan kalau aku
boleh bilang, seksi. Dan untuk menghormatinya aku merubah panggilan
kakak menjadi tante Linda.
Aku tak pandai menaksir tinggi berat dan tinggi tubuh seseorang, tapi
aku amat tertarik pada kedua bukit kembarnya yang menjulang dan masih
terlihat kencang
"Mand, kalo ngomong ma orang tuh, yang di perhatiin tu mukanya bukan toket nya" ujar tante Linda di sela-sela omongan
"Astaga"kataku dalam hati
"Eh... sori tan, abis bagus banget si, gede, padet,asik kali yah kalo
bisa ngeremes" ujarku spontan sambil pasrah apabila tante Linda
langsung menempeleng mukaku, karena berkata kurang ajar, tapi ternyata
"Eh jadi toket aku masih menarik yah" tanyanya sambil melirik ke toketnya, aku yang merasa dapat angin langsung melanjutkan
"Iya tante, masi bagus, tante pandai yah merawatnya"
Saat sedang asik-asik ngobrol, teman-temanku mencuil lenganku lalu
mengajakku pulang, sekalian saja aku mengenalkan mereka pada tante
Linda, dan entah bagai mana sepertinya tante Linda meyakinkan mereka
kalau kami punya hubungan saudara dan sudah lama tak bertemu, temanku
yang tadinya ingin mengajakku pulang jadi meninggalkan aku dengan
tante Linda, setelah tante Linda meyakinkan dia yang akan mengantarku
pulang.
"Tapi kamu mo ngeremes toket tante, jadi ga` pa pa kan tante ngaku
jadi saudara kamu" ujarnya seperti bisa membaca keherananku setelah
teman-temanku pergi
"Eh... iya" jawabku agak grogi mendengar perkataan tante Linda
"Hihihi... ko malah grogi si?"
"Eh... enggak ko tan, biasa aja, j...jadi mand boleh ngeremes ni tan?"
kataku mencoba berkata selurus mungkin tapi aku yakin dan pasti
suaraku seperti orang ketakutan, dan aku makin yakin pada hal itu saat
mendengar tawa tante Linda
"Hahaha... jangan grogi gitu dong, biasa aja"
"Yuk ah, kita pergi, kafenya juga dah mau tutup ni" kata tante Linda
lalu menarik tanganku keluar kafe dan langsung menuju parkiran.
Akhirnya kami sudah berada dalam BMW m3 silver kepunyaan tante Linda,
lalu setelah memutar musik klasik di tape mobilnya ia dengan tiba-tiba
menurunkan pundak bajunya sampai ke perutnya sehingga terlihatlah bh
putihnya, tak pakai lama, bh itu sudah terlepas dan tergeletak begitu
saja di jok belakang, aku hanya menelan ludah melihat sepasang
tonjolan, lebih tepatnya gundukan besar di dadanya, menggantung tegak
menjulangkan putting coklat muda di tengah-tengah gundukan itu
"Lho, ko cuma diliatin? Katanya mau ngeremes?" kata tante Linda
Langsung saja aku menerkam gundukan nafsu itu dengan liarnya, yang
membuat tante Linda menjadi merintih-rintih seketika. Seolah terpacu
oleh sura rintihan itu, aku semakin liar menggarap toket itu, yang
kanan ku jilati, kugigit puttingnya, sedang yang kiri aku tangani
dengan tangan kiri, aku remas dengan lembut tapi penuh nafsu, sambil
terkadang menjentil-jentil putingnya.
"Sayang, sabar dulu yah, kita kerumah aku aja, kalo disini ntar
kepergok lagi" ujar tante Linda, dan aku pun menggauk tanda setuju,
tapi aku tetap menahan tangan tante Linda saat ia hendak membenahi
bajunya, jadilah sementara tante Linda mengemudi tanganku tetap
mempermainkan toketnya itu.
Tak lama, mobil tante Linda sudah memasuki gerbang sebuah rumah besar
di pinggir kotaku. Bukan besarnya rumah yang membuatku terkejut, tapi
aku sudah sangat kenal dengan rumah ini, karena aku sering menggarap
Putri disini, ya, ini rumah keluarga Putri, dengan penuh tanda tanya
aku menunggu tante Linda membukakan pintu.
Setelah didalam, keterkejutanku belum hilang, dan tampaknya tante Linda sadar akan hal itu, sehingga di berkata
"Kenapa? Kok heran sih? Ini memang rumah keluarga Putri"
"Em... tante nyewa disini yah?"
"Bukan, gini yah, aku ini simpananya papanya Putri, jadi aku dibuat
seolah-olah ngontrak disini, pas kemaren kamu main ma PUtri disini aku
juga liat ko, pasti kalian ngira rumah ini kosong kan? Waktu itu aku
sudah ada dirumah ini" ujar tante Linda menjelaskan panjang lebar
"Jadi tante liat aku dengan Putri....."
"Semuanya!" kata tente Linda menegaskan
"Makanya aku jadi kepengen nyobain ma kamu, abis Putri keliatannya nikmat banget sih"
"Ah tante curang, tante dah liat aku tapi aku cuma dapet toket doang"
Selesai berkata begitu tante Linda mendorongku ke sofa lalu memasang memasang musik
"Tenang aja sayang, aku ngajak kesini bukan cuma buat toketku aja"
Musik mengalun, irama dance mengiringi langakah perlahan tante Linda
yang mengeluarkan aura kesexyannya, bajunya yang tadi aku buka entah
sejak kapan melekat kembali dibadannya. Setelah tiba didepanku, ia
menatapku menggoda, lama sekali rasanya sebelum ia mulai mengusap-usap
selangkangannya dan mulutnya mengulum tanganya yang satu lagi, sambil
sesekali memukul pantatnya.
Saat yang dikirannya aku sudah panas berat, ia mulai bergoyang
mengikuti irama dance, meliuk-liuk erotis, sambil memainkan pinggiran
bawah bajunya, sesekali ia mengkat baju itu hingga perut mulusnya
kelihatan. Jantungku semakin cepat berpacu saat ia mengangkat baju itu
dan mencampakkannya entah kemana, begitu juga dengan celananya sudah
tak menutupi paha mulusnya lagi.
Sekarang dengan hanya tertutupi oleh bh dan cd ia menari lebih liar,
sehingga toketnya berguncang-guncang, sepeti hendak jatuh. Akhirnya ia
membalikkan badannya, lalu menungging persis di depan hidungku,
dengan perlahan ia tarik kesamping penutup vaginanya sehingga
memperlihatkan sorga bagi ****** pria. Sebelum lidahku mencapai vagina
itu, ia menarik pantatnya. Setelah menari sedikit lagi, tante Linda
menggapai pengait bhnya dibelakan, dan dengan satu hentakan bh itu
seketika menjadi longgar dan toketnya seperti terloncat.
Setelah bermain-main dengan toketnya sebentar, ia berjalan kearahku,
lalu duduk di pangkuanku. Sempat bertatap mata sebentar, ia
menempelkan bibirnya ke bibirku, lalu dengan agresif meluamatnya.
Lidahnya mulai menyelinap ke dalam mulutku, lalu dengan tiba-tiba aku
menyedot lidah itu sekuat tenaga, sehingga tante Linda tersentak
kaget, dan sebagai ekspresi kenikmatannya pantatnya digesek-gesekannya
ke selangkanganku.
Seketika ******ku berdenyut dengan hebatnya, lalu mulai berevolusi
menjadi senjata tempur. Sepertinya tante Linda merasakan desakan di
pantatnya, sehingga ia turun dan mulai melepaskan resletingku, saat
tanganya menyelinap di cd ku, ia menarik keluar ******ku yang hampir
berevolusi sempurna itu
"Waduh, hebat banget, kamu masih kecil tapi ******nya dah gede gini,
wah bulunya nyampe batang yah? asik ni, bakal nikmat" ujar tante Linda
tanpa bisa menghentikan ekspresi keterkejutannya. Memang, akibat
kebodohanku di waktu kecil dibatangku juga tumbuh bulu, tapi
akhir-akhir ini, aku tahu bahwa itu membawa kenikmatan ekstra bagi
vagina wanita, apa lagi bulu itu aku pangkas pendek, sehingga menjadi
berdiri dan tajam-tajam, seperti kumis atau jenggot yang baru dicukur.
Sementara itu tante Linda keliahatan berkonsentrasi memasukkan
******ku ke mulutnya, ia hanya berani memasukkan sampai batas bulu
batangku, mungkin dia tak dapat menahan geli-geli akibat bulu-bulu
itu. Sambil meremas-remas pelirku dengan lembut, ia menaik turunkan
kepalanya di selangkanganku.
Bosan dengan kevakumanku, tante Linda membimbing ku kelantai lalu
berbalik untuk posisi 69. Cd hitamnya kini terpampang di depan
wajahku, dengan perlahan aku gosok tengah cdnya dengan jariku.
Seketika aku sudah melepaskan cd itu, dan kini terpampanglah vagina
yang bersih dari bulu dihadapanku. Aku telusuri belahanya dengan
jariku lalu aku kuakkan celah itu sehingga memperlihatkan daging merah
muda yang tersimpan dibaliknya.
Tanpa menhiraukan bau khas vaginanya aku menjilatinya perlahan,
sehingga tante Linda yang sedang mengerjai ******ku mendesah-desah
keenakan. Ia mengangkat tubuhnya lalu pindah ke sofa. Seakan memanasi
aku, ia mengusap-usap vaginanya sambil medesah-desah.
Tanpa disuruh aku langsung menerkam vagina itu, kali ini aku tak
sungkan untuk berlaku liar pada vaginanya, sehingga kelembutan yang
tadi aku tunjukan hilang seketika. Tante Linda tampaknya terkejut akan
perubahan itu, sehingga memaksa mulutnya megeluarkan desahan-desahan
hebat, untuk mengekspresikan kenikmatan yang dia rasakan.
"Uohh... sayang, enak sayang, terus.... ya disitu" Ucapnya
berkali-kali saat lidahku mengenai klitnya. Terikan itu bagai
penyemangatku untuk melakunnya lebih liar lagi, sehingga desahan itu
semakin tak terkotrol lagi keluar dari mulut tante Linda.
"Ukh... sayang aku tak kuat lagi, masukkan sayang... sekarang"
Mendengar itu aku, langsung mengendurkan seranganku di vaginanya, dan
hanya menciumi bagian dalam pahanya. Menyadari hal itu, tante Linda
terlihat kecewa,
"Sayang, masukkan sekarang aku sudah ga kuat lagi" rintihnya setengah memohon
Aku yang memang menyukai keadaanya itu, seolah tak menghiraukannya.
Lalu tante Linda terlihat kalap, ia berdiri lalu menidurkan aku di
lantai, dan tanpa banyak tanya lagi, ia meraih ******ku lalu dengan
setengah berjongkok ia menempelkan ******ku ke bibir vaginanya yang
sudah basah itu, dengan sekali entakan, setengah ******ku menerobos
liang vaginanya. Lalu ia mencoba menekankan agar ******ku masuk lebih
dalam, tapi saat bibir vaginanya menyentuh batas bulu batangku ia
sontak menarik pantatnya, terlihat ia menggigit bibir bawahnya menahan
kenikmatan.
Iba melihanya, aku raih tubuhnya lalu aku kecup bibirnya, sesaat
sebelum aku hentakkan pantatku keatas aku peluk dia erat-erat sambil
tetap menciumi bibirnya
"Mmph..." terdengar jeritan tertahan keluar dari mulutnya saat aku
dorong pinggulku keatas, dan pinggulnya terlihat menegang. Aku peluk
di lebih erat, dan pantatnya aku tekankan kebawah sehingga ******ku
sekarang sepenuhnya tersarung di vaginanya. Aku renggangkan pelukanku,
dan membiarkan tante Linda menikmati bulu batangku di vaginanya.
Tak lama, tante Linda bangkit, dan mulai menggerak-gerakan pinggulnya,
terasa bagai sengatan listrik kenikmatan itu menjalar di seluruh
tubuhku. Makin lama gerakannya semakin cepat dan liar, tak jarang ia
menggoyangkan pinggulnya kekiri dan kekanan seakan ingin mereamas
******ku dengan vaginanya.
Sekian lama bergoyang kenikmatan sesaat menjelang keluarnya sperma
mulai kurasakan, tapi tiba-tiba saja tante Linda melenguh dan
vaginanya meremas ******ku kuat
"Arghh..... sayang aku dah keluarrrrr" teriaknya diiringi desakan air
hasil orgasmenya di ******ku, toketnya yang besar itu jatuh menimpa
dadaku setelah tubuhnya mengejang. Aku biarkan dia menikmati keadaan
ini sebentar, aku peluk dia sambil lehernya kukecup.
Setelah tante Linda tenang, dengan ******ku masih bersarang di
vaginanya aku balikkan dia secara tiba-tiba. Belum hilang kekagetanya,
aku raih kedua tanganya lalu aku tahan diatas kepalanya, dan tanpa
ampun aku langsung mengenjotnya sekuat tenaga, kali ini aku
betul-betul buas melihat toketnya yang menjulang karena tanganya aku
letakkan diatas kepala, sambil pinggulku terus bergerak turun naik,
mulutku terus melahap toketnya, aku jilati, aku hisap sekuat tenaga.
Tampaknya tante Linda setengah mati menerima seraganku, pinggulnya
bergoyang kegelian, tubuhnya menggeliat, tanganya berusaha melepaskan
peganganku agar bisa meremas sesuatu untuk meredam nikmatnya, tapi aku
aku tak mau tau, aku tetap mengenjotnya sambil menghisap-hisap
putingnya, sehingga tante Linda hanya bisa teriak-teriak untuk
mengekspresikan kenikmatan yang dia rasakan.
Dalam beberapa menit, teriaknya semakin liar dan ditandai teriakan
keras ******ku kembali dibasahinya dengan air orgasmenya. Aku yang
juga merasakan hampir sampai tak mengurangi seranganku sedikit juga,
tak peduli hentakan tante Linda yang semakin kuat untuk melepaskan
belengguku. Akhirnya saat itu akan tiba, ******ku serasa hendak
meledak
"Tante, aku keluarrrrrr.....arghhh....." teriaku sesaat sebelum
******ku meledak. Lalu diawali dengan tusukan kuat yang membenamkan
******ku penuh ke vaginanya aku muntahkan spemaku di dasar terdalam
vagina tante Linda, tak cukup sekali, aku kembali menghentak seiring
tembakan kedua di vaginanya, terus ketiga, dan akhirnya berhenti di
hentakan kelima.
Tangan tante Linda terlepas dan seluruh badanku menjadi lemas, hanya
satu yang masih berdiri tegak, ******ku masih terasa menegang di
vagina tante Linda. Menyadari hal itu tante Linda kembali membalikan
tubuhnya, lalu mengenjot pantatnya. Aku yang sudah tak kuat lagi
berusaha melepaskannya, tapi seakan ingin balas dendam,tante Linda
menahan tangaku, dan ia terus menaik turunkan pantatnya. Seakan
tubuhku dialiri listrik yang keluar dari vagina tante Linda, tapi ia
tak mau tau, tante Linda terus menaik turunkan pantatnya, hingga
akhirnya ia orgasme buat yang ketiga kalinya.
Tante Linda tampaknya juga kelelahan sehingga ia langsung merebahkan
diri di atas dadaku, lalu setelah bericiuman aku memeluk tante Linda
dan tidur karena kecapean. ******ku yang masih di dalam vagina tante
Linda perlahan mengecil dan akhirnya terlepas, dan dari vaginanya
menetes cairan, aku tak dapat melihanya, hanya merasakan cairan itu di
******ku. Melihat tante Linda yang membiarkanya, aku pun melanjutkan
tidurku.
Saat aku terbangun, aku sudah diselimuti, dan tante Linda tak tampak,
lalu setelah berkeliling, aku menemukan dia sedang memasak telur di
dapur, perlahan aku dekati dia, aku peluk dari belakang, lalu tanpa
permisi lagi aku buka celananya lalu aku tusuk dari belakang, tante
Linda melenguh keenakan, ia mematikan kompor lalu berbalik dan
menciumku
"Sabar dulu sayang, kita masih banyak waktu, sarapan dulu, biar kuat"
ujarnya lembut, aku pun menungguinya masak dengan tetap telanjang
sambil tetap mempereteli tubuhnya, toketnya, bahkan menusukan jariku
di vaginanya yang sudah tak berpenutup.
Kami sarapan bersama, aku hanya mengenakan celan pendek tante Linda,
sehingga selesai sarapan, tante Linda dengan mudah menemukan ******ku
dibawah meja lalu mengulumnya. Hari itu kami melakukannya 3 kali,
sampai hari menunjukkan pukul 2 siang. Kalau aku tak ingat ada janji
dengan teman-temanku, aku pasti akan menyetubuhi tante Linda lebih
banyak.
6 komentar:
Malay Sexy Teen Gangbang Porn Videos
Malaysian Live Sex Cams: Free Live Porn Chat and XXX Adult Shows
Fucking a teen Indonesian maid on the hidden cam video
Shameless Arab whore sucked my stiff cock like crazy
Thai Mom Fucked by Son While She Sleeping
Naughty Malaysian amateur couple are fucking and tapping it
Arab Hijab Woman Sucking Cock In A Public Park
Huge Tits Thai Mom Gets The Biggest Facial Cumshot
A Cute Japanese Milf Get Fucked in Public Space
Big Beautiful Brunette BBW Linda Loves to Eat Cum - 21 min
Slut indonesian young teen asian perversed in bondage anal sex
Indonesia mom and son fuck Mobile Porn Video
Indonesian Mom And Young Son Fuck-50 Family Porn Videos
Amateur Blonde In The Tub Plays With Sexy Feet
Very Hot Bitch Is Fucked Hard in The Ass
Thai Wife Double Penetration Fucked by Husband and Friend
Lebanon Hijab Girl-Nadia Blowjob & Gangbang Anal Fuck
Yemeni Hijab Girl Sucking With Sexy Clothes Porn Videos
This Month Hentai Porn Movies & Sex Videos (542)
Two Hentai Girls Fucked on Public Toilet
Japanese asian hardcore porn with beautiful Romihi Nakamura
Extreme Deep Throat Fuck Porn Videos
Big Titted Chick Enjoying Getting Plowed By A Big Cock
Small Tits Hardcore Russian Bitch Giving Blowjob And Fucking
Asian Hottie Riding a Big Dildo in Solo Masturbation Video
CERITA DEWASA
KEHILANGAN KEPRAWANAN
DI ENTOT KONTOL GEDE
NGENTOT SAMA SOPIR NAKAL
Yang mau sambil santai di rumah, main-main sambil ngumpulin uang, gabung aja ke bavetline88.com, Baru deposit udah dapet bonus, belum lagi bonus-bonus yang lain. Cobain saja, dijamin gak bakal nyesel.
Jual Obat Kuat Viagra USA 100mg Di Medan
Jual Obat Kuat Di Medan
Jual Obat Penirum Di Surabaya
Jual Obat Kuat Viagra USA 100mg Di Surabaya
Jual Testo Ultra Di Medan
Jual Tita Gel Di Medan
Jual Obat Pembesar Penis Di Medan
Jual Obat Anabolic Rx24 Di Medan
Jual Vakum Pembesar Penis Di Medan
Jual Obat Penirum Di Medan
Jual Hammer Of Thor Obat Kuat Di Medan
Jual Hammer Of Thor Obat Kuat Di Sidoarjo
Jual Obat Forex Asli Di Surabaya
Jual Obat Kuat Viagra USA Asli Di Sidoarjo
Jual Obat Kuat Anabolic Rx24 Di Surabaya
Jual Obat Kuat Anabolic Rx24 Di Medan
Jual Penirum Obat Pembesar Penis Di Bali
Jual Obat Penirum Di Surabaya
Jual Titan Gel Asli Di Surabaya
Jual Hammer Of Thor Obat Kuat Di Surabaya
Look at the way my pal Wesley Virgin's report launches with this SHOCKING AND CONTROVERSIAL video.
You see, Wesley was in the military-and soon after leaving-he unveiled hidden, "SELF MIND CONTROL" secrets that the government and others used to get anything they want.
As it turns out, these are the exact same tactics many famous people (especially those who "come out of nowhere") and top business people used to become rich and successful.
You've heard that you use less than 10% of your brain.
That's mostly because most of your brainpower is UNCONSCIOUS.
Maybe that conversation has even occurred INSIDE your very own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head around 7 years ago, while driving an unlicensed, beat-up garbage bucket of a car with a suspended license and on his banking card.
"I'm very frustrated with going through life paycheck to paycheck! Why can't I turn myself successful?"
You've been a part of those those questions, isn't it right?
Your very own success story is waiting to be written. You need to start believing in YOURSELF.
Learn How To Become A MILLIONAIRE Fast
Posting Komentar